Senin, 17/06/2024 - 08:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Eksekutor Dijanjikan Rp 200 juta untuk Eksekusi Petugas Dishub Makassar

MIA memberikan Rp 20 juta untuk biaya operasional sebelum penembakan dilakukan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

MAKASSAR–Rekonstruksi kasus penembakan Najamuddin Sewang, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, terungkap bahwa para eksekutor dijanjikan Rp 200 juta untuk menghabisi korban. Eksekutor mengaku aksi mereka atas suruhan otak pelaku berinisial MIA di Jalan Danau Tanjung Bunga pada 3 April 2022.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


“Yang dijanjikan itu Rp 200 juta. Baru dibayar Rp 90 juta. Itu di luar Rp 20 juta yang diberikan pertama,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjunta di sela rekonstruksi di Kantor Polsek Tamalate, Jalan Danau Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Dari rekonstruksi tersebut eksekutor yang menembak korban berinisial CH, oknum anggota Polri aktif, dilakukan seorang diri. Adapun rekannya, SL, juga anggota Polri aktif, ikut membantu menyiapkan senjata jenis Revolver dan kendaraan serta jaket.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Reonald mengatakan dana awal senilai Rp 20 juta yang diterima SL dari pelaku lain berinisial AS (anggota Satpol PP) atas perintah MIA (Muh Iqbal Asnan), yang saat itu menjabat Kepala Satpol PP Makassar. Dana itu untuk biaya operasional sebelum eksekusi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


“Itu Rp 20 juta untuk biaya operasional. Beli sepeda motor dan senjata di market place. Selanjutnya, penyerahan uang Rp 90 juta (usai eksekusi), namun yang kita didapatkan hanya Rp 85 juta,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi


Peristiwa tersebut bermula saat MIA tengah menjalin asmara dengan perempuan R (pejabat Dishub Makassar). Namun, MIA terbakar api cemburu dan sakit hati mendapati korban di dalam rumah R, Perumahan Grand Aroelapa, Jalan Tamangapa Antang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


“Dari situ mulai terbakar cemburu. Tapi kita tidak dalami soal yang dikatakan R. Kita hanya mendalami awal emosi tersangka MIA,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Tersangka MIA lalu meminta pelaku lain yang merupakan anak buahnya berinisial AS mencari eksekutor untuk menghabisi korban. Rekonstruksi selanjutnya di Kantor Balai Kota Makassar.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Di sana AS membawa SL untuk bertemu MIA dengan merancang pembunuhan itu. Sakit hati karena korban sudah terlalu jauh berhubungan dengan R dan telah berkali-kali diperingatkan agar menjauhinya, tetapi korban tetap saja mereka berhubungan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Dalam rekonstruksi selanjutnya, MIA menyuruh dua pelaku lain yakni AS dan SH melempari rumah korban di Perumahan Residen Alauddin Mas, dengan telur serta air di botol mineral. Aksi pada tahun 2020 ini diduga sebagai santet namun belakangan tidak membuahkan hasil.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard
Berita Lainnya:
Positif Narkoba, Kasat Resnarkoba Polres Blitar Dicopot


Untuk mematangkan rencananya, (dalam rekonstruksi berikutnya) MIA memanggil AS dan pelaku lain masing-masing SH (petugas Dishub), SL, CA (eksekutor) diketahui oknum anggota Polri di kediamannya Jalan Kumala untuk curhat, bahwa R sering diganggu korban.


Usai pertemuan, AS memberikan foto korban agar dikenali guna memudahkan eksekusi, termasuk menyerahkan uang Rp 20 juta kepada SL sebagai biaya operasional, membeli motor, dan senjata api. Uang itu diserahkan di samping kediaman tersangka utama.


“Seperti yang sudah disampaikan bahwa senjata dibeli di market place, di dunia maya. Yang beli itu SL. Dana Rp 20 juta itu untuk beli motor dan senjata. Nomor polisi pada motor itu juga tidak sesuai aslinya,” tutur dia kepada wartawan.


Setelah fasilitas ada, SL lalu menyerahkan sepeda motor, senjata, beserta jaket ojek daring untuk dipakai CH agar tidak dicurigai mengikuti korban saat berdinas hingga akhirnya korban dieksekusi di Jalan Danau Tanjung Bunga dengan menembak tepat di bawah ketiak korban.


Sebelumnya, polisi telah menetapkan lima orang tersangka, masing-masing berinisial CA dan SL diketahui anggota Polri aktif, SH petugas Dishub Makassar, AS anggota Satpol PP Makassar, dan MIA Kepala Satpol PP Makassar.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَن ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا الكهف [101] Listen
Those whose eyes had been within a cover [removed] from My remembrance, and they were not able to hear. Al-Kahf ( The Cave ) [101] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi